JUMANJI: THE NEXT LEVEL (2019)
Sepanjang hidupnya, mendiang Robin Williams sudah membintangi berbagai macam film. Salah satunya, yang paling terkenal, adalah Jumanji. Yang kisahnya diadaptasi dari buku cerita anak-anak terbitan tahun 1981. Yang dikarang oleh Chris Van Allsburg.
Jumanji, yang dirilis pada 1995, bisa dibilang, cukup sukses secara box office. Dengan modal “hanya” USD 65 juta, film tersebut mampu meraup pemasukan hingga USD 262 juta. Dan, setelah lebih dari dua dekade, pada 2017 yang lalu, Jumanji kembali ke layar lebar. Dengan judul Jumanji: Welcome to the Jungle.
Cerita film Jumanji yang kedua tadi, bisa dibilang, merupakan lanjutan dari film original-nya. Meski tokoh-tokohnya berbeda. Film rilisan Sony Pictures tersebut bisa digolongkan sebagai stand-alone sequel. Bukan reboot ataupun remake.
Bila dibandingkan dengan film yang pertama, Jumanji: Welcome to the Jungle memang mengusung cerita yang lebih modern. Tidak ada lagi board game kayu dan dadu ala Ular Tangga. Papan permainannya digantikan oleh sebuah video game. Selain itu, yang juga menjadi perbedaan: Dalam film pertamanya dulu, para pemain masuk ke dalam Jumanji dengan raga masing-masing. Sementara itu, dalam film versi barunya, para pemain menggunakan fisik dari avatar yang mereka pilih.
Namun, meski lebih kekinian, dari segi cerita, sejatinya, kisah film Jumanji versi zaman now lebih dangkal daripada versi film jadulnya. Tidak ada plot twist. Selain itu, jalan ceritanya juga tidak rumit dan mudah ditebak. Akan tetapi, untungnya, meski plotnya sangat sederhana, Jumanji: Welcome to the Jungle terselamatkan oleh unsur humornya yang kental.
Para kritikus menilai: Film Jumanji: Welcome to the Jungle, yang berdurasi 119 menit, cukup menghibur. Penampilan dua komedian, Kevin Hart dan Jack Black, berhasil membuat penonton tertawa dengan lelucon-lelucon nakal yang mereka lontarkan nyaris sepanjang film. Selain itu, juga ditambah oleh performa apik Dwayne “The Rock” Johnson. Yang dinilai cukup luwes dan bisa mengimbangi kelucuan dua rekannya tadi.
Secara overall, para kritikus menganggap Jumanji: Welcome to the Jungle lebih menghibur daripada Jumanji-nya Robin Williams dulu. Film yang juga dibintangi oleh Karen Gillan tersebut menawarkan sebuah tontonan ringan yang segar, tapi tidak menyimpang dari sumber aslinya.
Selain itu, secara box office, Jumanji: Welcome to the Jungle juga sangat sukses. Bahkan, menjadi salah satu film rilisan 2017 tersukses. Dengan bujet USD 150 juta, film tersebut mampu meraup pemasukan hingga USD 962 juta. Nyaris menembus klub USD 1 miliar.
Kesuksesan Jumanji: Welcome to the Jungle tadi, akhirnya, membuat Sony Pictures tergiur untuk melanjutkan franchise Jumanji. Dengan latar permainan baru dan level yang semakin tinggi. Serta rintangan yang, tentunya, lebih seru. Sekuel film Jumanji, yang akhirnya diberi judul Jumanji: The Next Level, sudah dirilis lebih dulu di Indonesia sejak hari Rabu (4/12) pekan lalu.
Kisah film Jumanji: Welcome to the Jungle yang lalu berakhir dengan bahagia. Dalam film Jumanji: The Next Level ini, beberapa tahun setelah menjalani petualangan yang mendebarkan di dalam video game, empat ababil yang menjadi tokoh utamanya, dikisahkan, sudah punya kehidupan masing-masing.
Pada suatu hari, empat ababil tadi memutuskan untuk mengadakan reuni. Alias berkumpul kembali. Di sebuah kafe. Semuanya hadir: Martha Kaply (Morgan Turner), Bethany Walker (Madison Iseman), dan Anthony “Fridge” Johnson (Ser’Darius Blain). Kecuali satu orang. Yang ngilang dan nggak nongol batang hidungnya. Yaitu: Spencer Gilpin (Alex Wolff). Yang, tiba-tiba, dikisahkan tidak bisa dihubungi.
Martha, Bethany, dan Fridge kemudian mendatangi Spencer di rumahnya. Namun, meski demikian, di sana, bukannya menemukan cowok kuper bertompel tersebut, mereka malah disambut oleh kakek Spencer, Eddie Gilpin (Danny DeVito), dan sobatnya, yang bernama Milo Walker (Danny Glover).
Martha, Bethany, dan Fridge kemudian mencari Spencer di basement rumahnya. Namun, meski demikian, di sana, ternyata, mereka menemukan video game Jumanji. Yang, sebenarnya, sudah mereka hancurkan pada ending film sebelumnya. Akan tetapi, meski demikian, tampaknya, tanpa sepengetahuan yang lain, Spencer sudah memperbaiki permainan rusak tersebut.
Martha, Bethany, dan Fridge pun menjadi yakin: Spencer sudah tersedot kembali oleh permainan laknat Jumanji seperti dulu. Dan, setelah berhasil menyalakan video game tersebut, mereka kemudian memutuskan untuk kembali ke dalam Jumanji. Demi menyelamatkan Spencer.
Namun, meski demikian, sistem video game Jumanji yang rusak menyebabkan Fridge dan Martha tertarik masuk duluan sebelum sempat memilih avatar mereka. Sementara itu, Bethany malah tertinggal. Masalah kemudian menjadi semakin pelik. Karena dua opa-opa tua renta, Eddie dan Milo, yang baru mengetahui tentang game terkutuk tersebut, ikut tersedot ke dalamnya.
Seperti dalam film sebelumnya, di dalam Jumanji, orang-orang yang tersedot masuk tadi berubah menjadi avatar. Yaitu: Dr. Smolder Bravestone (Dwayne Johnson), Franklin “Mouse” Finbar (Kevin Hart), Ruby Roundhouse (Karen Gillan), dan Professor Sheldon “Shelly” Oberon (Jack Black). Opa Eddie dan Milo menjadi Bravestone dan Mouse Finbar yang baru. Sementara itu, Fridge, yang dulu menjadi Mouse, kini dikisahkan menjadi Shelly. Satu-satunya karakter yang tidak berubah hanyalah Martha. Yang dikisahkan tetap menjadi avatar Ruby.
Dengan komposisi tim yang unik itulah misi pencarian Spencer dimulai. Selain itu, tidak hanya harus menemukan Spencer, para pemain juga harus menyelesaikan misi baru dalam menyelamatkan Jumanji. Yang, tentunya, bukan sesuatu yang mudah. Salah satu sebabnya, permainan Jumanji sudah kembali berevolusi. Menjadi sebuah dunia petualangan yang sama sekali baru. Beserta dengan segala tantangan berbahayanya. Bravestone dkk harus bisa menyelesaikan misi dan sekaligus survive di level selanjutnya yang lebih tinggi.
Btw, secara overall, Jumanji: The Next Level memang mirip dengan film pendahulunya, Jumanji: Welcome to the Jungle. Namun, meski demikian, sesuai dengan judulnya, tantangan yang tersaji dalam permainannya jauh lebih rumit. Karena levelnya memang lebih tinggi. Jadi, kisahnya lebih menantang.
Selain itu, latar permainan dalam Jumanji: The Next Level juga banyak yang baru. Dengan rintangan yang sangat seru. Bukan hanya hutan tropis dengan pepohonan yang lebat seperti dulu, melainkan juga ada padang pasir yang superpanas dan pegunungan salju yang membeku. Semua set-piece tersebut tampak sangat indah, tapi juga menegangkan. Penonton seakan benar-benar dibawa masuk ke dalam sebuah video game.
Selain latarnya, karakter pengisi avatar yang berbeda dari film yang pertama juga membuat Jumanji: The Next Level menjadi semakin seru dan lucu. The Rock, Karen Gillan, Jack Black, dan Kevin Hart berhasil mengocok perut dengan menjadi lebih dari satu karakter di dalam avatar yang mereka perankan.
Selain empat bintang utama tadi, juga ada satu bintang baru yang berhasil mencuri perhatian dalam Jumanji: The Next Level. Yaitu: Awkwafina. Yang menjadi avatar baru dalam game Jumanji. Aksinya yang menyenangkan membuat film tentang body swap ini semakin fresh dan tidak membosankan.
Selain para karakternya, dari segi cerita, meski tidak ada yang spesial, bila dibandingkan dengan film pendahulunya, Jumanji: The Next Level juga lebih banyak menampilkan momen yang emosional. Terutama, yang berkaitan dengan kisah perseteruan dua kakek-kakek: Eddie dan Milo. Yang dikisahkan harus berakhir dengan menyedihkan.
Di Amerika, Jumanji: The Next Level memang baru akan dirilis pada akhir pekan ini. Namun, neski demikian, para kritikus yang sudah menonton lebih dulu gala premiere-nya memberi respon yang cukup positif. Selain itu, secara box office, film berdurasi dua jam lebih ini juga diperkirakan bakal mampu menyamai atau, bahkan, melebihi film pendahulunya. Yang hampir menembus pemasukan USD 1 miliar itu.
Jumanji: The Next Level
Sutradara: Jake Kasdan
Produser: Dwayne Johnson, Dany Garcia, Hiram Garcia, Matt Tolmach, William Teitler, Jake Kasdan
Penulis Skenario: Jake Kasdan, Jeff Pinkner, Scott Rosenberg
Berdasarkan: Jumanji by Chris Van Allsburg
Pemain: Dwayne Johnson, Jack Black, Kevin Hart, Karen Gillan, Nick Jonas, Awkwafina, Alex Wolff, Morgan Turner, Ser’Darius Blain, Madison Iseman, Danny Glover, Danny DeVito
Musik: Henry Jackman
Sinematografi: Gyula Pados
Editing: Steve Edwards
Produksi: Columbia Pictures, Seven Bucks Productions, Hartbeat Productions, Matt Tolmach Productions, The Detective Agency
Distributor: Sony Pictures Releasing
Durasi: 123 menit
Genre: Action, Adventure, Comedy, Fantasy
Klasifikasi Usia: PG-13 (13+)
Rilis: 4 Desember 2019 (Indonesia), 13 Desember 2019 (Amerika Serikat)
***
0 Komentar